Pengaruh Long Hot Water Treatment terhadap Perkecambahan dan Produksi Benih Tebu Bagal Mata 1 dan 2

Wiwit Wicaksono Jati, Ari Kristini, Lilik Koesmihartono Putra

Abstract


Salah satu penyakit penting terbawa benih adalah penyakit pembuluh yang disebabkan bakteri Leifsonia xyli sub sp xyli.  Perlakuan LHWT dapat mengendalikan penyakit tersebut tetapi menyebabkan penurunan perkecambahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh LHWT terhadap perkecambahan beberapa varietas tebu bina dan produksi benih tebu varieta bina. Penelitian dilakukan pada tahun 2015, di P3GI Pasuruan Jawa Timur. Bahan yang digunakan yaitu benih tebu 5 varietas, fungisida benomil 0,6 gram/liter, urea 3,6 gram/liter. Peralatan yang digunakan yaitu water tank, termometer, waring, drum atau ember besar. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi. Petak utama terdiri dari 5 varietas yaitu PSDK 923, Bululawang, VMC 76-16, PSJK 922, PS 862. Anak petak terdiri dari 6 perlakuan yaitu kontrol benih bagal mata 1 dan mata 2, LHWT dengan perendaman larutan fungisida dan urea pada bagal mata 1, LHWT dengan perendaman larutan fungisida dan urea pada bagal mata 2, perawatan air panas suhu 50 0C 10 menit diikuti LHWT dan perendaman pada larutan fungisida dan urea pada bagal mata 1, dan perawatan air panas suhu 500C 10 menit diikuti LHWT dan perendaman pada larutan fungisida dan urea pada bagal mata 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pre treatment pada suhu 50 0C 10 menit yang diikuti LHWT dengan perendaman dalam larutan fungisida dan urea 20 menit pada benih tebu bagal mata 1 dan 2 dapat mengurangi penurunan perkecambahan dan pertumbuhan tebu lebih baik dibandingkan dengan post treatment tunggal. LHWT yang diikuti pre treatmen dapat meningkatkan produktivitas benih tebu dibandingkan LHWT tanpa pre treatmen.


Keywords


Fungisida, Leifsonia xyli sub sp xyli, Perkecambahan, Perendaman,Urea.

Full Text:

PDF

References


Bailey, R.A. and P.H. Fox. 1984. A large scale diagnostic service for ratoon stunting disease. Proceeding Annual Congres South Africa Sugarcane Technologist Association 15: 213 – 217.

Brandes, E.W. and J. Van Overbeek. 1948. Auxin relations in hot water treated sugarcane stem. Journal of Agricultural Research Vol. 77: 223-238.

Campbell, N.A. & J. B. Reece.2002. Biology. Sixth Edition, Pearson Education.Inc. San Francisco. 1175 p.

Carvalho, G., T.G.E.R. da Silva, A.T. Munhoz, C. B. Monteiro-vitorello, R. A Azevedo, M. Melotto, L.E.A. Camargo. 2016. Development of q PCR for Leifsonia xyli subp xyli and quantification of the effect of heat treatment on sugarcane cutting on Lxx. Crop Protection. 80 : 51-55.

Croft, B.J., N. Thompson & R.C. Magarey. 2011. Introduction To sugarcane Quarantine: Instructions for staff of research organisations involved in sugarcane research. BSES Limited.Woodoford. 35 p.

Goodall, J.L., R.A. Bailey & M.D. Laing. 1998. Improving germination of single-budded sugarcane setts using thermotherapy and fungicide treatments. Proceeding of South Africa Sugarcane Technologist Association. 72:85-90.

Grisham, M. P. 1991. Effect of ratoon stunting disease on yield of sugarcane grown in multiple three-year plantings. Phytopathology. 81: 337-340.

Handojo, H., Siswojo & Legowo. 1975. Perawatan air panas terhadap bibit tebu. Majalah Perusahaan Gula, 21(1&2):46-52.

Handojo, H. 1982. Penyakit Pembuluh di Indonesia. Balai Penelitian Perusahaan Perkebunan Gula, Pasuruan. 13 hlm.

Hardy, J.G. 1973. Results from seedcane germination experiments, including the use of urea with hot water treatment for control of ratoon stunting disease (RSD). http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.451.1308&rep=rep1&type=pdf modified 5/4/2017. 6 p.

Haryuni, 2015. Pengaruh perendaman air panas dan dosis Trichoderma sp. terhadap kualitas jaringan pada pertumbuhan benih asal mata tunas tebu (Saccharum officinarum). Jurnal Biosaintifika 7 : 1-7.

Irawan & A. Kristini. 2000. Seri Pedoman P3GI Perawatan Air Panas Terhadap Bibit Tebu. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia. Pasuruan. 8 hlm.

Jati, W.W. 2015. Respon perkecambahan 12 varietas tebu bina terhadap perlakuan benih Hot Water Treatment. Majalah Penelitian Gula 51: 1-9.

King, N.J., R.W. Mungomery & C.G. Hughes. 1978. Manual Of Cane Growing. 2nd Ed. Augus and Robertson, Sydney, Australia. 375 p.

Kurniawan, S., A. Widiastuti, & Y.M.S. Maryudani.2008. Pengaruh perlakuan uap air panas dengan sistem pemanasan terbuka terhadap kesehatan dan viabilitas benih jaung. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. 14 : 63-69.

Mutonyi, J. & H. Nyongesa.2016. Incidence and prevalence of ratoon stunting disease (Leifsonia xyli Subsp. xyli, Evtushenko) in The Mumias sugarcane growing zone Kenya. International Organization of Scientific Research Journal of Agriculture and Veterinary Science. 9 : 28-31.

Permana, A.D., M. Bhaskara, E. Widaryanto, 2015. Pengaruh perbedaan umur bibit single bud planting dengan pemupukan nitrogen pada pertumbuhan awal tanaman tebu (Saccharum officonarum L.). Jurnal Produksi Tanaman 3: 424-432.

Prawirosemadi, M. 2011. Dasar-Dasar Teknologi Budidaya Tebu dan Pengolahan Hasilnya. Universitas Negeri Malang. Malang. 811 hlm.

Putra, L.K. 1997. Perlunya memperhatikan kesehatan bibit tebu dan upaya penyediaannya. Gula Indonesia 22:13-16.

Putra, L.K. 2005. Penyehatan bibit dengan perawatan air panas. Materi Training of Trainers. Sekolah Lapang Tani Pembibitan Tebu. P3GI, Pasuruan. 7 hlm.

Singh, A. K., Singh, S. N., Rao, A. K. and Sharma, M. L. 2008. Spacing, nitrogen, seed rate and seed size requirement of an earlymaturing sugarcane variety CoS 96268 for higher productivity incalcarious soils. Indian Journal of Agronomy. 23: 28-30.

Sugiyarta, E. 1993. Teknologi mikroprapagasi untuk penyediaan bibit tebu varietas unggul yang sehat. Gula Indonesia 18:15-16.

Sumardiyono, C. 2018. Ketahanan jamur terhadap fungisida di Indonesia. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 14: 1-5.

Tiwari, A.K., S.K. Vishwakarna, P. Kumar, N. Pandey & M. Lal. 2012. Ratoon stunting disease (Leifsonia xyli) of sugarcane. Plant Knowledge Journal 1: 20-24.

Viswanathan, R. 2016. Varietal degeneration in sugarcane and its managment in India. Sugar Technology 18 : 1-7.

Widiastuti, A., W. Agustina, A. Wibowo & C. Sumardiyono. 2011. Uji efektivitas pestisida terhadap beberapa patogen penyakit penting pada buah naga (Hylocereus sp.) secara in vitro. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 17: 73-76.




DOI: https://doi.org/10.54256/isrj.v1i1.4

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Wiwit Wicaksono Jati, Ari Kristini, Lilik Koesmihartono Putra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial Office:
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia
Jl.Pahlawan Nomor 25 Pasuruan 67126, Indonesia
Telp:+62 0343 421086 ; Fax: +62 0343 421178
Email: p3gipasuruanok@gmail.com; web perusahaan:http://www.p3gi.co.id


Creative Commons License
Indonesian Sugar Research Journal (ISRJ) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.